Gebug Ende Bikin Pemuteran Bay Festival 2018 Makin Berwarna

Gebug Ende Bikin Pemuteran Bay Festival 2018 Makin Berwarna - GenPI.co

Gebug Ende ini dilakukan oleh 2 pria. Mereka mengenakan udeng, bertelanjang dada, dan bersaput poleng. Sembari lincah bergerak mereka membawa ende atau tamiang dan rotan. Sebagai senjata utama memukul, rotan memiliki panjang 1,5-2 meter. Sebelum aksi ini dimulai, digelar upacara Mecaru sebagai persembahan bagi Bhuta Kala.

“Setiap kesulitan selalu ada solusinya. Dengan Gebug Ende, diharapkan adanya pencerahan. Peserta yang terkena sabetan rotan tidak boleh saling dendam. Kami semua percaya, saat ada tetesan darah dari bekas sabetan maka alam akan menurunkan berkahnya berupa hujan,” ujar Wirdika lagi.

Meski sakral, pagelaran Gebug Ende tetap meriah dengan iringan gamelan khas Bali. Para peserta saling serang begitu saye (wasit) menggebukan rotan ke ende sebanyak 3 kali. Dalam tradisi Gebuk Ende, para peserta bertarung dengan dibatasi garis pemisah. Secara khusus tidak ada pemberian status pemenang dalam sebuah pertunjukan Gebug Ende ini.

“Gebug Ende merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki nusantara. Tradisi ini masih terawat dengan baik secara turun temurun. Meski memiliki tujuan khusus, Gebug Ende ini menjadi daya tarik luar biasa dalam PBF 2018. Pengunjung mendapatkan banyak pencerahan. Sebab, ada filosofi besar pada sebuah Gebug Ende,” tutur Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani.

Kawasan Buleleng memang kaya dengan tradisi. Selain Gebug Ende, masih ada tradisi Nyakan Diwang, Megebeg-Gebegan, Megoak-Goakan, Sapi Grumbungan, Ngusaba Bukakak, Ngoncang, dan Ngamuk-Amukan (perang api). Tradisi ini banyak tumbuh subur di beberapa desa tua, seperti Sembiran, Cempaga, Tigawasa, dan Pedawa.

“Buleleng merupakan destinasi terbaik di Bali Utara. Ada beragam budaya yang hidup di dalamnya. Budaya ini menjadi tradisi turun temurun yang luar biasa. Silakan datang ke Buleleng dan nikmati beragam atraksi budaya yang disajikan. Selain atraksi, aksesibilitas dan amenitas di sini juga luar biasa bagusnya,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya