GenPI.co 
GenPI.co - Semenjak merebaknya pandemi COVID-19, berbagai negara menerapkan bekerja dari rumah atau work from home. Masyarakat diimbau untuk menghindari tempat-tempat umum atau melakukan perkumpulan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Untuk menyelesaikan pekerjaan dari rumah, sebagian besar pekerja menggunakan aplikasi bernama Zoom. Melalui aplikasi ini, para pekerja bisa mengadakan rapat virtual dengan video conference. Video rekamannya juga bisa disimpan di server Zoom atau di perangkat komputer.
Namun baru-baru ini data video tersebut bocor di internet dan bisa ditonton siapa saja. Dilansir dari The Washington Post, kebocoran video berisi rapat virtual soal pekerjaan, terapi online, kelas online hingga percakapan pribadi terjadi karena Zoom menamai setiap rekaman dengan nama yang identik.
BACA JUGA: 3 Aplikasi Video Conference Alternatif Terbaik Selain Zoom
Selain itu, data juga disimpan dalam sistem cloud Amazon Web Service (AWS) tanpa menggunakan password. Dengan ini, warganet diduga bisa menemukan data rekaman melalui search engine.
The Washington Post telah memantau dan menemukan sebanyak 15.000 percakapan video yang bisa diakses secara bebas, dan telah diunggah di YouTube dan Vimeo.
Dilansir dari The Verge, pihak Zoom telah mengetahui adanya celah kekurangan tersebut. Namun, tidak diketahui apakah Zoom akan memberikan pengamanan lebih terkait video rekaman yang disimpan untuk kedepannya.
Sebelumnya, saham aplikasi Zoom yang berbasis di Silicon Valley, California, Amerika Serikat (AS) ini naik dalam 3 bulan terakhir. Kakayaan Pendiri dan CEO aplikasi video konferensi Zoom, Eric Yuan, dikabarkan bertambah US$ 4 miliar (Rp 64 triliun) menjadi US$ 7,57 miliar (Rp 121,12 triliun). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
