Tanpa Umat, Misa Jumat Agung di Katedral Jakarta Tetap Bermakna

Tanpa Umat, Misa Jumat Agung di Katedral Jakarta Tetap Bermakna - GenPI.co
Kardinal Ignatius Suharyo memimpin langsung misa Jumat Agung di Gereja katedral Jakarta. (Foto: Alfred/GenPI.co)

GenPI.co - Pelaksanaan ibadah Jumat Agung tahun ini berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya akibat pandemi virus corona. Di Gereja Katedral Jakarta, misalnya, misa Jumat Agung dilaksanakan tanpa kehadiran  umat.

Meski begitu, umat Katolik bisa menyaksikan ibadat yang dipimpin langsung oleh kardinal Ignatius Suharyo itu. Pasalnya, misa yang mulai tepat pukul 15.00 itu tersebut disiarkan langsung oleh Kompas TV.

BACA JUGAJokowi: Selamat Memperingati Hari Jumat Agung

Pantauan GenPI.co, Selain Kardinal Suharyo, ada 5 imam lain yang terlibat dalam misa itu. Semuanya menggunakan busana khusus misa berwarna merah, yang menjadi warna Liturgis untuk Jumat Agung.

Biasanya, misa jumat Agung berlangsung selama dua jam lebih karena ada beberapa prosesi di dalamnya. Salah satunya adalah Kisah Sengsara yang dibawakan dengan cara dinyanyikan.

Namun kali ini, ibadat itu dibuat singkat. Sesi kisah sengasara dibawakan dengan cara dibaca. Namun demikian, tidak sekalipun mengurangi keagungan ibadat itu.

Dalam kotbah singkatnya, Kardinal Suharyo kisah sengsara Yesus Kristus pada hakekatnya adah kisah keagunak kasih Tuhan. Oleh karena itu hari ini tidak disebut sebagai Jumat sengsara, tapi Jumat Agung.

“Sambil berharap buah-buah penebusan secara melimpah, marilah kita haturkan doa-dia kita,” ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya