Mengenal Tradisi Tato Tradisional Suku Dayak Iban

Mengenal Tradisi Tato Tradisional Suku Dayak Iban - GenPI.co
Proses pembuatan tato Dayak iban ( Foto : Bonafilio Yosafat )

Tahukah kamu bahwa dikalangan masyarakat suku Dayak, tato memiliki arti dan filosofi tersendiri. Tato masyarakat Dayak memiliki arti yang lebih mendalam tentang kehidupan bukan hanya sebagai ajang pamer atau gaya-gaya an. Setiap Suku Dayak pun juga mempunyai ciri khas motif tatonya masing-masing.

Tengok saja di masyarakat suku Dayak Iban yang masih melestarikan tradisi Tato ini. Suku Dayak yang tinggal di daerah Sungai Uti ini, pembuatan tato khas nya masih menggunakan peralatan yang sangat tradisional. Bukan menggunakan mesin tato yang biasa digunakan seniman tato, karena pada zaman dulu masyarakat Iban menggunakan duri pohon jeruk untuk jarum nya dan tumbuk kan arang atau jelaga yang di campur garam  untuk tintanya.

Seiring perkembangan zaman dan untuk menjaga sterilisasi pembuatan tato, seniman tato lokal sudah mengunakan jarum. Namun mereka masih mempertahankan teknik pembuatan tato nya secara tradisional.

Alat tradisional ini berupa jarum yang diikat di tepat ujung sebatang kayu. Proses mentato pun dengan cara memukul-mukulkan secara perlahan jarum yang sudah diikat tersebut dengan bantuan kayu dan mengikuti motif yang akan dibuat.

Seperti diterangkan oleh Muling, salah satu seniman tato asli suku Dayak Iban. Pembuatan tato Iban menggunakan alat sederhana yaitu jarum-jarum yang disatukan. Goresan bergaris hanya perlu satu jarum, tetapi untuk gambar yang memiliki bidang luas perlu sedikitnya  12 jarum yang disatukan dan ujungnya diikat dengan  benang.

Dahulu kalau, terdapat berbagai aturan tertentu yang harus dipatuhi sebelum seseorang membuat tato di tubuhnya, seperti pilihan motif tato nya, dan juga penempatan tato dibagian tubuh. Orang yang akan di tato tidak bisa asal memilih motif yang diinginkannya dan asal memilih bagian tubuh yang mana yang ingin di tato karena terdapat peraturan adat yang mengikat.

Tato yang kebanyakan dimiliki orang para lelaki Iban ini memiliki keberagaman motif. Berbagai motif yang populer di pakai oleh masyarakat dayak iban adalah Uker Degok, Bungai Terung dan pala tumpa.

"Pertama kali di tato menggunakan tehnik ini, badan akan demam selama beberapa hari. Yang paling sakit adalah tato di rusuk dan leher (motif Uker Degok) karena kulitnya tipis dan terasa sampai ke tulang.," ujar Muling

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya