
Tato iban kini menjadi salah satu seni yang dapat digunakan oleh semua orang. Pemilihan motif dan penempatan tato pun juga sudah lebih bebas tidak lagi diatur oleh adat istiadat setempat. Langkah ini untuk menarik para wisatawan yang berkunjung kemari serta untuk melestarikan tehnik pembuatan tato tradisional iban ini tidak di makan zaman.
Baca Juga : Sensasi Menginap Di rumah Betang Sui Utik,Suku Dayak Iban
Dijelaskan oleh Bonafilio Yosafat, salah satu Mahasiswa Institut Seni Yogyakarta yang melakukan penelitian tato disana, Tato di sana hampir punah karena tidak ada regenarasi. Karena dengan bertato ada anggapan tak punya masa depan. Keinginannya sederhana, ingin jadi PNS atau Pekerja pabrik tapi ketika bertato itu tidak boleh sehingga mereka memilih untuk tidak bertato.
“ Tahun depan kita akan menggadakan expedisi tato suku dayak yang bertujuan untuk memperkenalkan tradisi ini ke masyarakat luas”, tambah Bon bon, atau panggilan akrab Bonafilio.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News