Warna-warni Layar di Tanjung Ambat

Warna-warni Layar di Tanjung Ambat - GenPI.co
Festival Sampan Selayar di Pantai Tanjung Ambat, Kepri, Minggu (23/12)

Festival sampan layar pada Minggu (23/12) di Pantai Tanjung Ambat, Kecamatan Buru berlangsung meriah. Bagaimana tidak, warna-warni layar tampak meriah  di pulau yang berjarak sekitar satu jam dari pusat pemerintahan Kabupaten Karimun di Tanjungbalai Karimun itu.

Buralimar, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau mengatakan, Festival Sampan Selayar adalah bagian dari tradisi masyarakat setempat. Pasalnya, sampan layar merupakan olahraga tradisional yang tidak bisa dipindahkan dari kehidupan masyarakat di Kepri. Dengan memanfaatkan angin, perahu-perahu bergerak melaju ke depan.

"Layar dengan ciri khas dan warna tertentu digawangi beberapa orang sesuai kategorinya secara bersama agar sampan layar k tersebut bisa melaju dengan memanfaatkan arah angin," jelasnya.

Ia menambahkan, ini merupakan kegiatan yang beda dan dapat memajukan pariwisata di Kepri.

"Ini unik dan hanya dipahami oleh masyarakat melayu di pesisir pantai. Karena unik nilai jual untuk pariwisata bisa dikedepankan," katanya. 

Pulau Buru dan Kecamatan Buru pada umumnya merupakan pulau bersejarah. Di sana terdapat sebuah masjid bersejarah yang dibangun semasa kerajaan Islam Melayu yang dikenal umum dengan nama Masjid Raja Abdul Ghani. Pulau Buru dulunya juga merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Melayu Johor-Riau.

Pulau buru juga memiliki objek wisata religi seperti makam si Badang Perkasa, Tue Pekong Tua dan makam penyiar agama Islam.  Objek wisata alam pun tak kalah menariknya seperti Pantai Tanjung Ambat dan kolam pemandian air panas di Desa Tanjung Hutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya