
Syarat mengikuti kontes ini cukup mudah. Foto dan video yang diikutsertakan pada lomba ini harus berisikan objek yang berada di Indonesia.
"Semua foto atau video yang diikutsertakan oleh peserta harus merupakan hasil karya sendiri. Harus dapat dibuktikan di kemudian hari secara sah bila diperlukan atau diminta klarifikasi oleh Panitia WIPC 2019," ujar Patricia Francisca.
Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata Vita Datau menilai momentum lomba foto dan video ini sangat tepat.
“Momentumnya tepat sekali. Karena 11 produsen kopi Indonesia baru saja meraih 23 penghargaan AVPA Gourmet Product di Perancis. Jadi gairahnya sedang tinggi,” paparnya.
Vita menambahkan, setelah penghargaan diraih, Indonesia memang harus mempromosikan culinary tourism Indonesia. Karena momennya sangat tepat.
“Culinary journey through coffee experiences. Ini langkah besar untuk bangkit. Kopi Indonesia pernah masuk 10 besar dunia. Hanya, kita tidak serius dan fokus membesarkan dan fight di pasar dunia. Khususnya untuk jual roasted bukan green bean,” terang Vita.
Untuk mencapai itu, dibutuhkan kerjasama untuk terus menaikan gengsi kopi nusantara.
“Kita harus bikin Roadmap yang comprehensive and focus di TTI Tourism, Trade and Investment. Dan melibatkan semua Kementerian dan Lembaga Terkait, Industri, juga Produsen. Jangan kerja sendiri-sendiri. Khusus Kemenpar, bisa fokus di promosi Wonderful Indonesia Coffee Tour,” tuturnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News