Oh...Rinai, Beserta Kepergian Tanpa Lambaian Tangan

Oh...Rinai, Beserta Kepergian Tanpa Lambaian Tangan - GenPI.co
Ilustrasi : seseorang yang akan pergi dengan kereta (Foto: Pixabay)

GenPI.co - Hujan belum reda juga sedari Asar tadi, sedangkan Ibu sedang sibuk menyiapkan kebutuhanku selama perjalanan menuju Jakarta. Sekotak makanan penuh berisi nasi dan ayam panggang buatan ibu, yang sudah dimasaknya dari siang tadi. juga satu kardus berisi oleh-oleh untuk saudara yang sudah menunggu di Ibu kota.

Aku belum memasukkan satu pun baju ke dalam tas, pandanganku masih tersita oleh foto di dinding kamarku, ada aku dan seorang perempuan dalam bingkai itu, Rinai namanya. Dia terlihat sangat cantik dengan setelan bajunya saat itu. Terlihat ayu, dan selalu menyenangkan untuk dipandang. 

"Ndu, cepetan, nanti ketingggalan kereta," Kata ibu menyuruhku lekas mengemasi baju-bajuku. 

"Siap bidadari," Sahutku. 

Tujuanku ke Jakarta adalah, untuk meneruskan pendidikanku setelah lulus SMA. Tidak ada tujuan lain selain Jakarta, karena ada keluarga yang pastinya akan menjamin kehidupanku selama di sana. 

Sebenarnya jika disuruh memilih kota lain, mungkin Bandung yang akan menjadi tujuanku, ya tapi Ibu memintaku untuk kuliah di Jakarta saja. Aku pasti akan mengiyakan semua kemauan Ibu. 

Sudah jam lima sore, semua persiapan, dan barang bawaan sudah siap untuk dibawa. Tapi entah kenapa foto Rinai seperti memperhatikanku, sepertinya Ia ingin berbicara. 
Ah sudah gila aku ini, kan itu hanya foto, ya, benda mati, mana mungkin bisa bicara. 

"Foto Rinai ndak kamu bawa Ndu?" tanya Ibu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya