
“Sesekali juga akan muncul penyu dan ikan duyung di antara padang lamun tersebut. Sebab, kawasan laut Pengudang adalah daerah konservasi padang lamun, penyu hingga kuda laut. Termasuk ikan duyung atau dugong,” jelasnya.
Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), duyung merupakan hewan rentan punah. Duyung juga termasuk satwa yang dilindungi pemerintah, berdasarkan PP No.7/ 1999. Kehidupan duyung bergantung pada keberadan padang lamun. Lamun bukan hanya sebagai rumah, tetapi juga makanan bagi satwa tersebut.
“Atas kesepakatan masyarakat, akhirnya duyung resmi menjadi ikon Bintan pada tahun 2010. Sejak itu, dibangun gapura, patung dan landmark duyung. Masyarakat juga mulai memproduksi cendera mata dan batik duyung,” terangnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, mengaku senang dengan pertumbuhan pariwisata Bintan.
“Pariwisata Bintan terus tumbuh. Destinasi-destinasi wisata berkembang sangat baik. Tentu ini akan memiliki pengaruh bagu wisatawan. Karena mereka mempunyai banyak pilihan saat berada di Bintan. Kita memberikan dukungan untuk pertumbuhan ini. Karena kita berharap bisa berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya wisatawan cross border asal Malaysia dan Singapura,” papar Rizki, didampingi Kabid Pemasaran Area 2 (sumatera) Asdep Pemasaran I Kiagoos Irvan Faisal.
Baca Juga : Yuk, Libas Jalur Off Road Bintan Bersama BBJ
Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, Bintan mulai diperhitungkan sebagai daerah tujuan wisata. Bintan bisa diandalkan untuk menyasar wisatawan border area, yaitu Singapura dan Malaysia.
"Gencarnya promosi yang menyasar wisman di perbatasan, adalah langkah strategis dalam upaya mengejar target 20 juta wisman di tahun 2019. Terlebih, wisman perbatasan dapat diperoleh dengan relatif mudah dan cepat. Kontribusinya pun signifikan terhadap total kunjungan wisman. Apalagi Indonesia berbatasan lansung dengan beberapa negara. Termasuk Bintan yang ada di Kepulauan Riau," jelasnya
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News