Benarkah Mutasi Membuat Virus COVID-19 Lebih Mematikan?

Benarkah Mutasi Membuat Virus COVID-19 Lebih Mematikan? - GenPI.co
ilustrasi : mutasi virus ( foto : Boldsky)

17 tahun yang lalu, pada tahun 2003, WHO melaporkan wabah SARS yang menyebar ke lebih dari dua lusin negara di Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Asia. 

BACA JUGA : Virus Corona Tembus Gedung Putih, Merinding Dengar Presiden Trump

Virus ini telah menyebar ke lebih dari 8.000 orang di seluruh dunia dan membunuh hampir 800 orang. Namun, coronavirus telah terbukti lebih berbahaya dan mudah ditularkan daripada wabah SARS.

Namun, penelitian secara positif menunjukkan bahwa sejak SARS, kemajuan teknologi memang membantu dalam pemahaman yang lebih baik tentang virus dan perubahannya. 

Coronavirus adalah virus RNA, yaitu strain yang ketika bertemu dengan inang, dapat membuat salinan baru dan dapat terus menginfeksi sel lain. 

Para peneliti juga menunjukkan bahwa virus RNA, seperti flu dan campak, lebih rentan terhadap perubahan dan mutasi dibandingkan dengan virus DNA, di mana salinan baru tidak sepenuhnya berbeda dari yang asli coronavirus. 

BACA JUGA : Lockdown Dibuka, Jerman Keteteran Virus Corona Tak Kendali

"Urutan isolat asli dari Cina sangat dekat dengan virus yang beredar di AS dan seluruh dunia,"

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya