Kopi Pinogu, Kopi Favorit Ratu Belanda

Kopi Pinogu, Kopi Favorit Ratu Belanda - GenPI.co
Pedagang kopi di Pasar Sentral Kota Gorontalo menjual biji kopi atau bubuk kopi Pinogu. (Foto:RA Azhar)

Kopi Pinogu salah satu kopi organik yang mejadi produk unggulan Kabupaten Bone Bolango. Tanaman ini berasal dari Kecamatan Pinogu, satu kawasan yang berada di dalam hutan belantara Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

Tidak ada jalan mulus yang bisa dilalui jika ingin berkunjung ke daerah ini. Para petani yang ingin keluar dari desanya harus berjalan kaki seharian atau naik motor dengan kondisi berupa kubangan lumpur di banyak titik.

Petani yang membawa karung kopi ini biasa disebut kijang, tidak mudah membawa keluar kopi ini. Jalan setapak di tengah hutan memiliki waktu tempuh 6-8 jam bagi yang sudah berpengalaman.  

“Kopi-kopi ini dikeluarkan dari desa dengan dipikul secara manual, ada yang dibawa dengan motor,” ujar Nurdin Maini, petani kopi Pinogu, Selasa (8/1).

Berdasarkan informasi asal muasal kopi ini dari perjanjian Gubernur Jenderal VOC yang saat itu berkedudukan di Ternate dengan Raja Gorontalo yang menetapkan kebijakan menanam kopi. Kopi Pinogu merupakan perpaduan antara Kopi Robusta dan Kopi Liberika. 

Kopi robusta memiliki keunggulan rasa mendekati coklat, aromanya khas dan manis dan memiliki tekstur yang lebih kasar. Sementara kopi liberika membawa sifat kental yang lebih kuat, terasa lenih pahit beraroma nangka. “Katanya kopi Pinogu  merupakan kopi favorit Ratu Wilhelmina, Ratu Belanda saat itu,” kata Nurdin Maini.

Kopi pinogu ini memiliki jalur murni karena berada di kawasan Enklave, di tengah hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Selama ratusan tahun kopi ini tersembunyi tanpa tercampur pestisida, pupuk, atau bahan kimia lainnya.


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya