Pengembangan Ekowisata Gorontalo

Menikmati Jinak-Jinak Merpati di Wombohe Walima

Menikmati Jinak-Jinak Merpati di Wombohe Walima - GenPI.co
Dua wanita wisatawan asal Kalimantan Barat memberi makan burung merpati. (Foto RA Azhar)

Gorontalo - Wombohe atau gubuk ini menjadi salah satu ciri khas Wisata Desa Religi Bubohu Bongo, Kecamatan Batuda Pantai Kabupaten Gorontalo. Bangunan ini diilhami bentuk tolangga (usungan kue) saat perayaan walima (Maulid Nabi Muhammad) yang digelar masyarakat Gorontalo setiap tahunnya.

Ribuan orang datang setiap bulannya ke desa ini, desa yang dulu terpencil, gersang dan kering. Namun siapa sangka desa ini telah menjadi desa pelopor pengembangan ekowisata di Gorontalo yang dilakukan secara mandiri oleh warga desa.

Di desa ini terdapat spot wisata yang menarik, 4 wombohe khas Desa Bongo terbuat dari kayu dengan atap daun rumbia. Di depannya terdapat “Kolam Mim” yang berbentuk rahim seorang ibu. Siapa yang berenang di kolam ini akan selalu mengenang kasih sayang ibu.

Baca juga: Kontribusi PAD Pariwisata Gorontalo Dianggap Masih Kecil

“Atraksi yang menyenangkan adalah memberi makan merpati,” ujar Julia Karim, pengunjung Desa Bongo, Kamis (10/1).

Dengan membeli sebungkus milu (jagung), pengunjung bisa memberi makan merpati. Tidak perlu dihambur jagungnya. Cukup ditaruh di telapak tangan, maka ratusan burung akan hingga ditangan, kepala, bagu atau anggota tubuh manapun untuk berebut  jagung ini. “Menegangkan, tapi menyenangkan,” ujar Julia Karim.

Atraksi memberi makan burung ini sangat memikat dan menjadi andalan utama wisatawan saat berkunjung di Desa Bongo. Meskipun tidak luas, lokasi wisata ini terasa sejuk. Tanaman tinggi ada di mana-mana, bahkan air mengalir sepanjang waktu walau musim kemarau pada puncaknya.

“Desa kami tidak pernah kekurangan air, leluhur kami mewariskan tradisi menanam pohon untuk menjaga air tetap ada,” kata Yosep Tahir Maruf, pengelola wisata ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya