Mahakarya Borobudur 2018 Sajikan Penampilan Epik

Mahakarya Borobudur 2018 Sajikan Penampilan Epik - GenPI.co

Parade batik Go Tik Swan Panembahan Hardjonagoro menampilkan beberapa karanya dengan dominasi kain panjang. Ada batik Sawung Galing, Kuntul Nebo Belak Ketupat, Burung Kukilo, juga Peksowani. Selain itu ditampilkan juga Kumudo Retno dan Burung Savanti (Keselamatan). Untuk batik masa kini, diwakili karya Iwan Tirta, Tuti Adib, Musa Widyatmojo, dan masih banyak lagi.

“Khusus untuk batik masa depan, diserahkan sepenuhnya kepada desainer milenial. Mereka diberikan keleluasaan untuk menuangkan ide-idenya. Sebab, mereka yang lebih tahu batik ke depannya mau seperti apa. Entah itu motif maupun juga desainnya,” jelas Ayu lagi.

Parade batik tersebut pun dikemas cantik dengan kolaborasi beberapa seniman. Ada penampilan spesial dari Peni Candra Rini, Endah Laras, Mia Ismi, juga Lisa Gracia. Untuk narasi Batik Fashion Performing Arts dilakukan oleh Ayu Dyah Pasha dan Annisa Hertami. Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuti menjelaskan, kolaboras yang ditampilkan dalam Mahakarya Borobudur luar biasa.

“Konsep dari event ini bagus. Event-event seperti ini akan sangat mendongkrak kunjungan wisatawan. Semuanya bagus karena ada kolaborasi warisan dunia dengan rangkaian peringatan Hari Kartini. Pokoknya luar biasa. Apalagi konsep 3A di sini juga bagus, baik itu atraksi, aksesibilitas, maupun amenitasnya,” terangnya.

Esthy yang juga Ketua Pelaksana Calendar of Event Kemenpar ini pun menambahkan, dengan potensinya tersebut area Candi Borobudur pun ditunjuk sebagai pilot project untuk Nomadic Tourism. Khusus untuk melengkapi amenitas, ada konsep glamping, homepod, caravan yang ditawarkan. Konsep ini ideal karena waktu pemenuhan ketersediaan amenitas lebih cepat, kawasan Candi Borobudur juga tetap lestari sebagai World Heritage.

“Nantinya kalau Nomadic Tourism diterapkan, kawasan ini aka semakin sempurna. Untuk itu, kami menghimbau kepada semua stakeholder untuk bekerja bersama mewujudkan konsep Nomadic Tourism ini,” tegasnya.

Sukses menggelar Batik Fashion Performing Arts pun mendapat acungan jempol dari Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menpar mengungkapkan, sudah seharusnya World Heritage terus dirawat dan diapresiasi. “Candi Borobudur dan batik ini jadi warisan yang sangat tinggi nilainya. Sangat bagus bila generasi saat ini sudah memiliki kepedulian untuk terus melestarikannya. Event ini tentu sangat penting bagi semuanya,” tutup Mantan Dirut PT. Telkom tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya