GenPI.co 
Desa Adat Senaru, Desa adat ini dihuni oleh warga dari Suku Sasak, merekalah yang menjaga budaya asli di Gunung Rinjani dan melestarikan nilai-nilai Spiritual setempat.
Pendaki yang hendak menjelajahi kawasan Rinjani, ataupun para wisatawan yang ingin mengenal desa tersebut bisa saja tinggal sementara di Desa Adat Senaru, untuk mencoba hidup sebagai warga lokal dan memahami kehidupan mereka. Menarik bukan?
Di Kampung Tradisional Senaru berdiri beberapa bangunan khas Lombok yang terbuat dari bambu mulai dari tiang, dinding sampai pintu. Sementara atapnya bukan menggunakan genteng tetapi alang-alang yang banyak terdapat di wilayah tersebut. Sedangkan fondasi rumah berupa tanah atau batu.
Deretan rumah-rumah tradisional itu berjejer rapi dalam satu halaman seluas 2 hektare yang memang dikhususkan untuk dikunjungi wisatawan. Ada bangunan yang terdiri dari empat tiang atau disebut sekepat.
Ada juga rumah yang terdiri dari enam tiang atau sekenem. Dengan membayar Rp 10.000 wisatawan akan diajak melihat kehidupan warga di kampung tradisional itu.
Lelah setelah beraktifitas di Desa Adat Senaru, kamu bisa menuju beberapa titik air terjun disekitarnya. Misalnya kearah air terjun rahasia ini, Air Terjun Tumpasan Senaru, yang berada di 1,5 jam perjalanan turun dari Desa Adat Senaru. Jalannya yang berliku dan sedikit licin ini bisa membawamu untuk melihat keindahan sunset dibalik Gunung Agung yang berada dikejauhan.
Lalu, ada pula Air Terjun Sindang Gila yang berada di ketinggian 600 meter dari permukaan laut dengan air terjun setingggi 25 meter yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 20 menit menurun dari Desa Adat Senaru.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
