Benarkah Tarian Pagar Pengantin Sarat Makna dan Budaya?

Benarkah Tarian Pagar Pengantin Sarat Makna dan Budaya? - GenPI.co
Aziza istri Raditya Dika menari Pagar Pengantin saat prosesi pernikahannya ( Sumber : bridestory )

Adat dan Budaya di Indonesia memang beragam, seperti hal nya adat budaya pernikahan. Setiap tata cara memiliki filosofi dan ceritanya tersendiri. Adat pernikahan Palembang misalnya, pada prosesi pernikahan Palembang terdapat sebuah tarian Pagar Pengantin. Tarian ini bukalah sekedar tarian yang sifatnya menghibur, melainkan ada sebuah makna sebenarnya. 

Tarian pagar pengantin ini diikuti oleh mempelai wanita yang ikut menari dengan para penari di depan pengantin pria. Makna proses tarian tersebut, menandakan bahwa sang suami siap siaga menjaga sang istri di kemudian hari. Tarian ini pun sekaligus menjadi simbol melepas masa lajang bagi pengantin wanita. 

Prosesi tarian Pagar Pengantin ini dimulai dengan para penari yang beranggotakan 3, 5 atau 7 menarik mempelai wanita dihadapan pengantin pria. Kemudian mempelai wanita berdiri diatas dulang dan menari. Dulang atau nampan besar tersebut adalah sebuh simbol ruang gerak istri yang sudah tidak luas lagi seperti waktu masih lajang. 

Benarkah Tarian Pagar Pengantin Sarat Makna dan Budaya?

Aziza istri Raditya Dika menari Pagar Pengantin saat prosesi pernikahannya ( Sumber : bridestory )

Selain itu makna lain dari dulang tersebut ibarat bung teratai yang tidak akan tenggelam dalam keadaan pasang surut gelombang. Tarian ini pun merupakan tarian perpisahan kepada kedua orang tua karena sang anak gadis sudah menjadi tanggung jawab suami sepenuhnya. 

Atribut yang digunakan adalah tanggai jari agar terlihat lentik ketika menari. Taggai yang dipakai juga merupakan sebuah lambang kebersamaan.

Struktur tarian tersebut  terdiri dari 3 bagian yakni awal, inti dan akhir.  Pada bagian awal merupakan iring-iringan kedua mempelai pengantin. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya