Indonesia-Australia Diskusikan Kerja Sama di Era Kebiasaan Baru

Indonesia-Australia Diskusikan Kerja Sama di Era Kebiasaan Baru - GenPI.co
Webinar Bilateral Indonesia-Australia Diskusikan Potensi Kerja Sama Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Era Kebiasaan Baru ( foto: Humas Kemenparekraf)

Selain itu, total seats penerbangan dari Australia ke Indonesia mencapai 42.579 perminggu dan frekuensi penerbangan mencapai 199 per minggu.

“Turunnya jumlah wisman ke Indonesia khususnya wisman asal Australia menuntut kita menyusun langkah kreatif, salah satunya dengan menguatkan kerja sama melalui webinar internasional di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, salah satunya dengan Australia,” kata Candra.

Melalui Webinar Bilateral itu diharapkan ada informasi dan insight mengenai potensi industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang bisa diperkuat kerja samanya antara Indonesia dan Australia di era kebiasaan baru.

BACA JUGA: Kemenparekraf Ajak Penyelenggara Event Siapkan Kegiatan Wisata

Webinar Bilateral ini menghadirkan beberapa narasumber yang memaparkan langkah strategis dalam menghadapi era normal baru, antara lain Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I, Vinsensius Jemadu, Deputy Chief of Mission Indonesian Embassy in Canberra Mohammad Syarif Alatas, Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila, Devi Roza K. Kausar, Vice Chairperson Indonesia Tourism Forum Tantie Koestantia, dan Regional General Manager South-South East Asia Tourism Australia Brent Anderson.

Deputy Chief of Mission Indonesian Embassy In Canberra, Mohammad Syarif Alatas, mengatakan perlu adanya pembukaan koridor perjalanan dengan melakukan travel bubble.

“Tujuannya ialah memudahkan masyarakat yang melintasi perbatasan dengan catatan Indonesia dan Australia sudah berhasil mengontrol situasi ini sehingga menciptakan sebuah gelembung atau koridor perjalanan wisata,” kata Syarif Alatas.

Australia juga telah berencana untuk membuka perbatasan dengan kesepakatan lewat travel bubble. Travel bubble merupakan zona bepergian secara bebas, dengan syarat tidak keluar dari batasan yang ada. Australia dan Selandia Baru adalah negara yang pertama mengusung konsep tersebut, setelah melihat grafik penurunan COVID-19 yang mulai menurun antar kedua negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya