Peringati Peristiwa 27 Juli, PDIP Gelar Tabur Bunga dan Doa 

Peringati Peristiwa 27 Juli, PDIP Gelar Tabur Bunga dan Doa  - GenPI.co
Spanduk memperingati peristiwa 27 Juli di Kantor DPP PDIP Jakarta. Foto: Antara

Tidak hanya langkah itu menunjukkan keyakinan politik yang sangat kuat, tetapi lebih jauh lagi, keyakinan terhadap kekuatan moral terbukti mampu menggalang kekuatan demokrasi arus bawah.

"Kekuatan moral itu mendapatkan momentumnya ketika seorang hakim di Riau yang bernama Tobing, mengabulkan gugatan Ibu Megawati. Di sinilah hati nurani menggalahkan tirani," papar Hasto.

Kekuatan moral yang sama menghadirkan politik moral ketika dengan lantang Megawati Soekarnoputri meneriakkan "Stop Hujat Pak Harto".

Padahal, lanjut dia, rakyat tahu bagaimana praktek deSukarnoisasi tidak hanya menempatkan Bung Karno dalam sisi gelap sejarah, namun juga keluarga Bung Karno mendapatkan berbagai bentuk tekanan dan diskriminasi politik.

BACA JUGA: Waduh, Luna Maya Bangkrut Mau Jual Rumah Mewahnya Rp 45 Miliar

Oleh karena itu, lanjut Hasto, Kudatuli mengajarkan inti dari kekuatan moral politik. Pilihan jalur hukum saat itu memperkuat moral pejuang demokrasi.

Kudatuli menjadi benih perjalanan reformasi di mana kekuatan rakyat menyatu dan mampu mengalahkan tirani. (ant)


 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya