Seabad Gedung Sate: Nilai Historinya Abadi dan Tak Tergerus Zaman

Seabad Gedung Sate: Nilai Historinya Abadi dan Tak Tergerus Zaman - GenPI.co
Gedung Sate. Foto: Humas Jabar

Penggalian tanah pun dilakukan untuk menanam konstruksi beton bertulang sebagai fondasi bangunan dan pembangunan ruang bawah tanah. Dilanjutkan dengan pembangunan lantai pertama hingga ketiga.

Setelah pengerjaan ruang tanah selesai, pembangunan dilanjutkan dengan pengerjaan konstruksi lengkung untuk pintu dan jendela gedung, serta kolom pojok gedung bagian dalam dan luar.

Pada tahun 1922, pembangunan menara gedung beserta penyelesaian dinding luar, perataan lahan sekitar, dan pengerjaan atap dilakukan.

Tahun berikutnya, penyelesaian bagian dalam aula lantai satu serta penyelesaian ornamen kolom di aula gedung.

Pembangunan Gedung Sate melibatkan 2.000 pekerja dan menghabiskan dana sebesar 6 juta gulden.

”Kenapa sate? Karena dulu ada 6 juta gulden biaya pembangunannya. Satu juta disimbolkan dengan satu sate," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Tak ada acara khusus untuk memperingati 100 Tahun Gedung Sate karena sedang dalam pandemi covid-19. Sejumlah rencana yang telah disusun dibatalkan. 

Kendati begitu, peringatan 100 Tahun Gedung Sate tetap terlaksana dengan merawat dan menjaganya. Perbaikan fasilitas Gedung Sate di berbagai sudut menjadi bukti.  

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya