Hapus Dosa 2 Tahun, Begini Sejarah Puasa Arafah Jelang Iduladha

Hapus Dosa 2 Tahun, Begini Sejarah Puasa Arafah Jelang Iduladha - GenPI.co
Jamaah haji saat wukuf di Padang Arafah (foto: Antara)

Pada hari kesembilan pada bulan Zulhijah itu lah, Nabi Ibrahim ‘yakin’ bahwa mimpinya benar.

Untuk mengabadikan peristiwa tersebut, yakni kejadian di saat hati Nabi Ibrahim yakin atas mimpinya, maka hari kesembilan bulan Zulhijjah dinamai dengan hari keyakinan atau hari Arafah.

Berikutnya, agar peristiwa keyakinan Nabi Ibrahim dan putranya tersebut menjadi motivasi bagi umat Islam, maka Allah Swt. melalui Nabi Muhammad Saw. mensyariatkan beberapa hal berikut. 

Pertama, disunahkan bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa hari Arafah bukan puasa hari Wukuf.

Hal ini diterangkan dalam hadis Abu Qatadah Radhiyallahu ‘anhu.

Ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Puasa Arafah (9 Zulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharam) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim, no. 1162)

Karena puasa ini adalah puasa hari Arafah, maka pelaksanaannya tergantung hasil rukyat di negeri masing-masing tidak mengikuti waktu wukuf jamaah haji di Arafah. 

Sehingga ada kemungkinan perbedaan hari puasa Arafah antarnegara. Sebab tidak semua negara mampu melihat hilal ketika rukyat awal bulan Zulhijah.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya