Perak Jadul, Begini Cara Museum Sonobudoyo Kumpulkan Koleksinya

Perak Jadul, Begini Cara Museum Sonobudoyo Kumpulkan Koleksinya - GenPI.co
Koleksi perak jadul (foto: Museum Sonobudoyo)

GenPI.co - Kotagede, Yogyakarta identik dengan kerajinan perhiasan perak. 

Namun, sepinya transaksi perak di tengah pandemi virus corona, membuat perajin tidak banyak memproduksinya. 

Padahal sejarah mencatat munculnya perak sudah ada sejak kerajaan Mataram Islam pada abad 16 Masehi. 

Awalnya kerajinan perak hanya sebatas produk bagi kalangan keraton saja. 

BACA JUGAMuseum Sonobudoyo dan Sejarah Eksisnya Perak di Kotagede, Yogya

Namun, seiring berjalanya waktu perak bertransformasi menjadi industri. Karena masyarakat Belanda yang tinggal di negara koloni memberikan andil yang cukup besar pada industri perak Kotagede. 

BACA JUGANgamuk! Nggak Pakai Lama, Simpan 2 Bulan Emas Antam Untung Gede

“Sejak krisis ekonomi pada 1998, banyak kolektor atau perajin perak, mereka menjual dalam bentuk kiloan, kemudian dilebur dan sampai saat ini peleburan masih terjadi,” ujar Kepala Seksi, Koleksi, Konservasi, dan Dokumentasi Museum Sonobudoyo Eri Sustiadi saat pembukaan pameran perak Kotagede “Rajata, Perak dan Kisah Diantaranya,” baru-baru ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya