GenPI.co 
GenPI.co - Taaruf menjadi salah satu cara yang dipilih oleh para umat Muslim, sebelum maju ke jenjang pernikahan. Taaruf sendiri merupakan tahapan perkenalan dalam Islam, dengan tujuan untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Pada kenyataan, persepsi tentang taaruf di antara perempuan-perempuan Muslim ternyata berbeda. Perbedaan yang mencolok muncul antara perempuan yang berhijab dan mereka yang tidak berhijab.
BACA JUGA: Trik Makeup Buat Kamu yang Berkacamata
Salah satunya adalah Dewi Maryam, perempuan berhijab yang aktif di kegiatan Rohis (Rohani Islam) sejak SMA. Dewi sudah menikah pada 2018, meskipun tidak dengan proses taaruf.
Menurut Dewi, taaruf sendiri merupakan proses perkenalan yang dilakukan oleh dua pihak. Ia menjelaskan, taaruf tidak harus dilakukan oleh orang yang mau menikah saja, tetapi juga antara teman, organisasi dan lainnya.
“Taaruf itu menurut gue kenalan. Soalnya di kampus gue kalau awal kuliah ada taaruf jurusan/kenalan sama anak2 jurusan. Ada juga kegiatan taaruf organisasi ya serupa. Jadi kenalan,” kata Dewi kepada GenPI.co, Jumat (7/8).
Sebagai proses yang dianjurkan dalam agama Islam, Dewi melihat proses taaruf memiliki kelebihan tersendiri, yakni bisa saling mengenal dan memahami satu sama lain.
Meski demikian, taaruf sendiri merupakan pilihan, bukan suatu kewajiban. “Boleh nggak boleh sih menurut gue mah,” ujar perempuan 26 tahun tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
