Cinta Dua Dunia dengan Sinta, Berakhir di Hari ke-40

Cinta Dua Dunia dengan Sinta, Berakhir di Hari ke-40 - GenPI.co
Ilustrasi. (Foto: Elements Envato)

“Haruskah aku terus mengulang penjelasan yang sama, Sin? Kalau kau tanyakan soal cinta padaku, kau sudah sepenuhnya tahu jawabanku. Bahwa cintaku padamu memang tak akan pernah terkikis oleh apapun,” jawabku.

“Tapi kita juga harus nalar, Sin. Perbedaan yang kita miliki sekarang terlalu jauh. Kamu tidak bisa terus begini, aku juga tidak bisa seperti orang gila seperti ini selamanya, Sin. Tolong, Sin… tolong mengertilah”, jawabku. Menghela napas, memandangnya tanpa tangis meski dada terasa perih. Semuanya dingin.

“Tapi, Ndi…”

“Pulanglah, Sin. Tolong. Aku butuh istirahat. Aku butuh tenang. Aku butuh sendiri”, potongku, enggan melanjutkan diskusi tanpa ujung ini.

Hening di antara kami. Hawa dingin yang menguat tidak bisa kuusir bahkan dengan jaket yang masih menempel di badanku.

BACA JUGA: Kasihku pada Wendy Melampaui Waktu

Sunyi yang menghujam.

“Ini malam terakhir aku menanyakan segalanya padamu. Jika memang benar kau masih cinta padaku, datang ke tempatku besok. Kutunggu kau dengan jawab dan hatiku”, Sinta memecah kesunyian. Berdiri, memandangku sekejap, lalu berlalu meninggalkanku.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya