GenPI.co 
GenPI.co - Setiap profesi memang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Meski demikian, ada beberapa profesi yang kerap diremehkan dan dianggap kurang memiliki masa depan.
Hal itulah yang pernah dirasakan sutradara film “Tilik”, Wahyu Agung Prasetyo, sebelum dirinya sukses. Ia mengaku, keluarganya sempat meremehkannya karena berprofesi sebagai pembuat film.
BACA JUGA: Member NCT Bingung Cara Makan Buah Salak
“Keluarga saya awalnya tidak mendukung. Kontranya luar biasa, karena jadi film maker itu dianggap nggak jelas, ngggak terikat sama suatu perusahaan juga,” kata Agung dalam acara bincang virtual Instalk, Senin (31/8).
Agung bahkan sempat kesal dan menghindar setiap acara kumpul keluarga saat hari raya. Sebab, dirinya seringkali mendapat komentar pedas terkait profesinya sebagai pembuat film.
“Suka ditanya, kerjanya apa, kenapa nggak jadi PNS atau di perusahaan terkenal,” ungkapnya.
Namun, Agung mengaku bahwa saat ini keluarga sudah bisa menerima dan mengapresiasi profesi dan karya-karyanya. Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu dorongan baginya untuk menghasilkan karya yang baik
“Tapi sekarang karena sudah terlihat karyanya, ya lebih diapresiasi lah,” jelas Agung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
