GenPI.co 
Pada 14 Februari 1945 silam, terjadi peristiwa sejarah penting. Blitar menjadi saksi pemberontakan para pasukan Pembela Tanah Air (PETA) yang dipimpin oleh ''Shodancho'' Soeprijadi terhadap pasukan Jepang. Berbagai peninggalan sejarahnya masih bisa disaksikan di beberapa tempat di Kota Blitar.
Guna memperingati momen bersejarah tersebut, Generasi Pesona Indonesia (GenPi) Blitar Raya menginisiasikan acara Jelajah PETA. Kegiatan tersbut diselengarakan Minggu (10/2) kemarin. Acara diisi dengan sepeda santai mengunjungi berbagai bangunan heritage peninggalan PETA.
Pukul 07.00 WIB, para generasi muda aktivis pariwisata tersebut berkumpul di area Stadion Soepriadi. Bersama mereka, turut pula berbagai komunitas, instansi dan masyarakat umum dengan total peserta berjumlah 500 orang.
Penggagas acara sekaligus ketua dari Genpi Blitar Raya, Upi Supriyanto, menjelaskan, pelaksanaan Jelajah PETA ini tak hanya mempertegas Blitar sebagi kota yang penuh dengan nilai sejarah. Namun juga agar masyarakat kembali mengingat tentang perjuangan para pembela tanah air dulu. “Itu makanya di setiap lokasi kita juga menjelaskan sejarah lokasi tersebut,” terangnya.
Upi menambahkan, kegiatan bersepeda ini adalah rangkaian dari peringatan yang puncaknya akan sirayakan pada 14 Februari mendatang. “Nanti akan ada sendratari kolosal yang menceritakan pemberontakan PETA yang diselenggarakan di Monumen PETA, Kota Blitar,” tuturnya.
Dari stadion sebagai titik kumpul, peserts Jelajah PETA menuju ke Rumah Mbah Kasan Bendo. Ia adalah guru spiritual Soeprijadi dan Bung Karno. Perjelanan kemudian dilanjutkan ke Istana Gebang yang merupakan rumah masa kecil Bung Karno.
Rombongan kemudian gowes ke Monumen PETA lalu lanjut ke tujuan akhir di Monumen Potlot. Di Monumen Potlot ini menjadi lokasi pengibaran Sang Saka Merah Putih pertama di Blitar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
