Kampung Kapitan Sajikan Paduan Budaya Melayu-Tionghoa

Kampung Kapitan Sajikan Paduan Budaya Melayu-Tionghoa - GenPI.co
Penampilan drama Legenda Pulau Kemaro perpaduan budaya Melayu-Tionghoa. (Foto; Rooby)

Hari kedua perayaan Cap Go Meh di Kampung Kapitan menyajikan kegiatan yang mempromosikan perpaduan budaya Melayu -Tionghoa di Palembang melalui penampilan drama Legenda Pulau Kemaro, Dul Muluk, Tarian Seribu Tangan, dan lomba membuat lampion atau tanglong.

Legenda Pulau Kemaro adalah mengenai kisah cinta antara dua insan dari dua kebudayaan yang sangat berbeda, yakni antara seorang Pria Tionghoa Tridharma bernama Tan Bun An dengan seorang wanita Melayu Muslim bernama Siti Fatimah.

Sementara Dul Muluk adalah seni pertunjukkan komedi asli Palembang yang disampaikan secara monolog namun kini menjadi seni pertunjukkan teater yang populer di masyarakat Palembang karena kedekatan tema pertunjukkan dengan kehidupan sehari-hari mereka.

baca juga: Festival Imlek Indonesia 2019 di Palembang Resmi Dibuka

Rangkaian acara Cap Go Meh ini disambut baik oleh warga Palembang, “Kegiatannya positif sekali sebagai upaya untuk mengangkat Kampung Kapitan yang sudah menjadi cagar budaya sebagai destinasi wisata,” ujar Dina Anwari, seorang penggiat komunitas pendidikan di Kampung Kapitan.

Achmad Nanda dari GenPI Sumsel mengatakan suasana Kampung Kapitan kondusif dan beberapa tamu bahkan melibatkan diri dengan acara yang disajikan. Ini adalah tahun kedua perayaan Cap Go Meh dilaksanakan di Kampung Kapitan dan Dinas Pariwisata Kota Palembang. 

Rencannya  kegiatan ini akan rutin digelar setiap tahunnya di tempat yang sama sehingga Kampung Kapitan akan semakin dikenal dan menjadi salah satu tujuan wisata andalan di Kota Palembang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya