Kostum Karnaval Jadi Daya Tarik, Debut Kemenpar di Christchurch Membludak

Kostum Karnaval Jadi Daya Tarik, Debut Kemenpar di Christchurch Membludak - GenPI.co

SELANDIA BARU - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus membuktikan kualitasnya setiap menggelar pameran di luar negri. Hal itu juga dilakukan di perhelatan pameran Travel Expo, yang dilaksanakan di Christchurch, Selandia Baru, 17 Februari 2019. Kemenpar baru pertama kali menggelar pameran di kota tersebut.

Pameran ternama yang digelar oleh Flight Centre itu sukses disambangi banyak wisatawan yang penasaran akan Indonesia. Sellers, Barista, penari dan Generasi Wonderful Indonesia (GenWi) yang hadir ke acara dibuat repot dengan pertanyaan para Wisman yang datang ke Booth.

"Sudah sesuai prediksi saya, kalau Indonesia tampil lagi seperti tahun lalu dengan membawa penari dan pakaian adat yang menarik, pasti akan jadi pusat perhatian. Sebelum pelaksanaan saja banyak yang menanyakan apakah Indonesia akan ikut lagi apa tidak ? karena semua tahu bahwa Indonesia selalu tampil menarik,"ujar Assistant Team Leader and Travel Expert Flight Center Amber Cross. 

Amber mengaku senang dengan keikutsertaan Indonesia. Karena dengan kostum yang mentereng serta unik, itu membuat pameran tersebut semakin berwarna. "Tari-tariannya juga sangat indah dan memukau,"katanya lagi. 

Kemenpar memang tampil dengan membawa dua kostum karnaval. Kostum Karnaval itu berasal dari pakaian adat dua daerah yakni DKI Jakarta dan Kalimantan. Kostum itu dibuat oleh AW Production Jakarta. Strategi Kemenpar dengan menjual daya tarik itu berhasil mendatangkan tamu ke dalam booth. Boothnya juga tampil elegan. Dengan design Kapal Phinisi Kemenpar menghadirkan booth yang berwibawa. Bahkan Booth Indonesia lebih besar dari Malaysia, Thailand dan Tiongkok.

"Iya ramai sekali, sampai sulit untuk istirahat. Tapi saya senang. Karena banyak yang tertarik dengan Lombok dan banyak yang penasaran datang ke Lombok, brosur saya laris,"kata salah satu Sellers yang hadir dari Mahamaya Lombok, David Anthony Roberts. Kemenpar juga melakukan rentetan acara dengan cerdas. Sebelum pameran Kemenpar menggelar Sales Mission satu hari sebelumnya. 

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional IV Kemenpar Edy Wardoyo bersama timnya sadar betul bahwa budaya Indonesia memang disukai dunia. Maka pihaknya mengusung keunggulan budaya dan sport tourism di event tersebut. 

Urusan budaya memang tak ingin dilewatkan begitu saja oleh Edy. Maklum, 60 persen wisman yang datang ke Indonesia karena budaya. Sebanyak 35 persen karena alam atau nature, dan 5 persen man made, seperti MICE -meeting, incentive, conference-exhibition, lalu sport tourism, showbiz, dan buatan manusia yang lain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya