Wisatawan Banjiri Show Iyet Bustami di Festival Penyengat 2019

Wisatawan Banjiri Show Iyet Bustami di Festival Penyengat 2019 - GenPI.co

Strategi Kemenpar menampilkan ‘influencer’ di Festival Penyengat 2019 terbukti ampuh. Kehadiran Iyeth Bustami jadi magnet penarik kunjungan 4.000 orang wisatawan. Lebih spesial, wisman dari 5 negara juga hadir. Profil ini menjadi angin segar bagi industri pariwisata crossborder.

Kemeriahan terus berlanjut di Festival Penyengat 2019. Kali ini aksi show Penyenyi Iyeth Bustami yang menjadi pemicunya, Minggu (17/2). Lokasi show berada di Balai Adat, Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Kehadiran Iyeth disambut hangat sekitar 4.000 orang fans-nya. Mereka menikmati 7 lagu hits yang dibawakan penyanyi bernama asli Sri Barat tersebut.

“Tampil di Festival Penyengat 2019 ini sangat luar biasa. Saya senang bisa berada di Festival Penyengat ini. Sambutan mereka luar biasa. Sangat menyenangkan sekali,” ungkap Iyeth, Minggu (17/2).

Tampil pada Festival Penyengat 2019, Iyeth mengawali aksinya dengan hits Laksmana Raja di Laut. Ada juga lagu Hijuk, Sabda Cinta, Laila Canggung, hingga Lagi Syantik. Penyanyi berusia 44 tahun ini juga membawakan lagu Cindai, lalu menutup show dengan hits Tanjung Katung. Iyeth lalu menambahkan, dirinya sangat senang berjumpa dengan fans di Pulau Penyengat.

“Sangat senang rasaya berjumpa dengan masyarakat Pulau Penyengat. Mereka sangat ramah. Pulau ini memang destinasi yang luar biasa. Alam dan budayanya sama-sama bagus. Wajar bila banyak wisman yang datang ke sini,” lanjut Iyeth lagi.

Paket terbaik dimiliki Festival Penyengat. Wisatawan bisa menikmati aksi Iyeth, budaya Melayu, hingga alamnya yang didominasi nuansa pantai. Komposisi tersebut mampu menarik wisatawan asal Malaysia, Singapura, Thailand, Tiongkok, juga Australia. Selain dari mencanegara, pergerakan wisatawan lokalnya juga optimal. Selain Pelabuhan Penyengat, mereka juga masuk dari Senggarang dan Kampung Bugis.

Wisatawan lokal ini datang dari berbagai pulau yang ada di sekitar Penyengat. Mereka ini datang dari Pulau Abang, Buton, juga Pangkil. Merapat menggunakan sekitar 20 pompong atau perahu tradisional masyarakat Pulau Penyengat. Iyeth menyatakan, dirinya berharap bisa kembali lagi menikmati destinasi Pulau Penyengat secara utuh.

“Waktu yang ada akan dimanfaatkan sebaik mungkin. Saya pasti akan jalan-jalan keliling untuk melihat destinasi wisata bersejarah di Pulau Penyengat. Saya berharap bisa berkunjung lagi lain waktu ke Pulau Penyengat ini,” kata Iyeth.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya