Begini Pandangan Capres Soal Bahan Bakar Kelapa Sawit

Begini Pandangan Capres Soal Bahan Bakar Kelapa Sawit - GenPI.co
Ilusrasi petani kelapa sawit. (Foto: CNN)

Salah satu isu yang menarik dalam debat capres putaran 2 adalah bahasan mengenai industri kelapa sawit untuk bahan bakar. Masing-masing kandidat saling beradu argumen  dalam sesi debat yang berlangsung di Holten Sultan, Jakarta, Minggu (17/2) itu

Menurut Prabowo, dirinya yakin Indonesia mampu memenuhi swasembada energi lewat komoditas sawit. Ia ingin menjadikan sawit sebagai biodisel dan biofuel. Salah satunya dengan meningkatkan pendapatan para petani sawit.

“Harus ada upaya untuk memanfaatkan sawit menjadi tambahan bahan bakar karena dalam waktu dekat Indonesia akan 100 persen mengimpor energi,” ungkap Prabowo.

Menanggapi Prabowo, capres no urut 1 Joko Widodo membeberkan produksi kelapa sawit di Indonesia sudah baik. Hal ini terbukti dari produksi sawit sebesar 46 juta ton per tahun dan melibatkan 16 juta petani. Ia menambahkan, pemenuhan target B20 sudah dimulai dan target sudah terpenuhi 98 persen.

“Artinya, B20 sudah rampung. Sekarang kita menuju ke B100 sehingga kita harapkan 30 persen dari total produksi kelapa sawit masuk ke biofuel. Ini sudah kita rencanakan secara rigid dan jelas. Ini kita kerjakan sehingga tidak ketergantungan dengan minyak impor,” ucap Jokowi.

Prabowo menambahkan, untuk meningkatkan perkembangan di bidang energi, ia akan menggenjot produksi kelapa sawit, aren, singkong, hingga ethanol dari tebu.

Dilansir dari Kompas, data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat produksi minyak sawit mencapai 43 juta ton pada 2018. Menurut GAPKI, jumlah produksi tersebut merupakan yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2017 misalnya, produksi minyak sawit sebanyak 42,04 juta ton. Lalu, 35,57 juta ton pada 2016, 35,5 juta ton pada 2015, dan 31,5 juta ton pada 2014.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya