NATAS 2019 Jadi Investasi Jangka Panjang Pariwisata Indonesia

NATAS 2019 Jadi Investasi Jangka Panjang Pariwisata Indonesia - GenPI.co

Menteri asal Banyuwangi tersebut menambahkan, NATAS menjadi treatment untuk menaikan branding dan advertising. Sebab, nilai sellingnya hanya berkisar Rp10 Miliar. “Kami sudah tidak fokus di selling. Justru branding dan advertising ini yag utama. Ada value besar dari NATAS ini untuk jangka panjang. Point utamanya tetap publikasi dan promosi besar-besaran. Value ini lebih tinggi dari selling,” tegasnya.

Dari aspek administrasi, NATAS ini juga memberlakukan regulasi ketat. Sebab, hanya member NATAS yang diizinkan melakukan transaksi. Namun, toleransi diberikan bagi TA/TO asal Indonesia. Mereka ini diizinkan bertransaksi, tapi posturnya kecil. “Yang bukan anggota NATAS itu tidak boleh jualan, tapi ada toleransi. TA/TO ini diizinkan bertransaksi, tapi jualannya kecil-kecilan,” paparnya lagi.

Membidik branding dan advertising besar, Indonesia pun menjual destinasi baru. Ada Silangit di Danau Toba, Sumatera Utara. Destinasi pariwisata Belitung juga dilibatkan, selain Banyuwangi di Jawa Timur. Dilibatkannya 3 destinasi ini sebagai insentif untuk memperkuat industri penerbangan. Sebab, destinasi ini banyak memiliki direct flight baru.

“Sejak awal komitmen kuat diberikan oleh Kemenpar. Kami naikan promosi daerah untuk mendukung pergerakan wisatawan. Dengan begitu, industri penerbangan tetap kompetitif. Bagaimanapun, atraksi, akesibilitas, dan amenitas ini menjadi kesatuan,” tutup Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani didampingi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati. (*)


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya