Sandiaga Uno Wacanakan Wisata Halal di Bali, Ini Kata Pakar

Sandiaga Uno Wacanakan Wisata Halal di Bali, Ini Kata Pakar - GenPI.co
Sandiaga Uno saat melukan safari ke Bali. (Foto: Tim Sandiaga)

Branding Bali sebagai wisata budaya memang telah melekat hingga dunia internasional. Namun baru-baru ini mencuat kabar bahwa cawapres nomer 02, Sandiaga Uno mengusulkan pengembangan  wisata halal di Pulau Dewata itu.

Terkait dengan wacana wisata halal ini, menteri pariwisata, Arif Yahya menyebut positioning Bali sebagai destinasi wisata budaya itu sudah kuat dan tidak perlu mendapat imbuhan wisata halal lagi.

Mengomentari hal tersbut, Menteri Pariwisata Arief Yahya punya pendapatan lain. "Saya rasa positioning Bali sebagai pariwisata budaya berbasis Tri Hita Karana itu sudah sangat kuat untuk Bali. Kalau sudah kuat seperti itu saya rasa tidak perlu lagi ada wisata halal," ujar Arief kepada awak media di Gedung Sapta Pesona Kemenpar Jakarta, Selasa (26/2)

Sementara itu, Ketua Ikatan Cendikiawan Pariwisata Indonesia (ICPI), Prof. Azril Azahari, PhD memaparkan wacana untuk merealisasikan wisata halal di Indonesia termasuk terlambat. Negara tetangga seperti Malaysia sudah terlebih dahulu menerapkan sistem ini. Bahkan Thailand dengan populasi muslim minoritas, belum lama ini sudah menerapkan pada sejumlah hotel dan restaurant.

“Yang saya sedihkan kenapa baru sekarang? Kalah sama Jepang, tempat sholatnya ada di airport. Malaysia sudah darilama bahkan Thailand pun sudah. Ya walaupun terlambat tapi gakpapa,” ucapnya kepada GenPI.co di Jakarta, Minggu (18/2).

Jika pemerintah ingin mengembangkan halal tourism, menurutnya banyak yang harus dikaji. Tidak hanya makanannya, namun hotel, destinasi hingga fasilitasnya harus memenuhi standard syariah. "Ini perlu dikembangkan di destinasi wisata yang memang sudah siap dan layak,” lanjutnya.

Terkait dengan wacana tersebut dirinya justru ingin mengusulkan pemerintah untuk membuat program ‘Shopping tourism’. Program ini dinilai lebih efektif untuk meningkatkan income para pelaku usaha di pusat perbelanjaan. Sebagai contoh pemberian tax refund bagi wisman jika ingin berbelanja oleh-oleh. Sehingga sisa pajak belanja tersebut bisa dikembalikan lagi ke toko-toko souvenir untuk dibelanjakan.

“Saya ingin program duty free tidak hanya di airport, namun diberikan juga untuk toko-toko di mall lewat Shoping Tourism. Saya sudah ajukan ini setahun lalu ke anggota dewan yang terhomat komisi yang ke 10,” tegasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya