Pokdarwis Tulang Punggung Kreativitas dan Manajemen Desa Wisata

Pokdarwis Tulang Punggung Kreativitas dan Manajemen Desa Wisata - GenPI.co
Motivator desa wisata Eko Suseno Matrutty memberikan contoh produk kreatif yang dapat dikembangkan Pokdarwis dalam menunjang kehadiran wisatawan. (Foto: gus Wahid United)

Terkait dengan penyusunan paket wisata, Eko menegaskan jika rencana kegiatan wisata ini harus disusun secara tetap dengan harga tertentu. Ada baiknya mencakup transportasi, oleh-oleh hingga cinderamata yang dapat dibawa pulang pengunjung.

“Paket-paket wisata ini dapat diubah-ubah atau tetap, disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Tapi yang ikonik dan bisa jadi penanda, ya jangan diubah agar wisatawan merasa bangga jadi monument pernah berkunjung ke sini,” tandasnya.

Kepala Disbudpar Kota Semarang Indriyasari didampingi Kabid Kelembagaan Giarso Sapto P menjelaskan saat ini di Semarang sudah ada delapan desa wisata yang disahkan dengan SK Walikota. Selain itu juga ada 43 Pokdarwis yang disahkan dengan SK Kadisbudpar.

Diakui, kehadiran rintisan desa wisata hadir dari keberadaan kampong-kampung tematik yang sudah tumbuh di 166 kelurahan di Kota Semarang. Dari keberadaan mereka, diharapkan tumbuh dan muncul Pokdarwis yang akan menjadi tulang punggung kelahiran desa wisata.

“Khusus untuk Mangunharjo ini, potensi lokal yang bisa dikembangkan adalah budaya batik, lumpia serta sentra UMKM pembuatan peci. Tentu akan terus kami support agar mereka juga siap lahir menjadi desa wisata,” tandasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya