Infrastruktur Masih Jadi Kendala Wisata Gorontalo

Infrastruktur Masih Jadi Kendala Wisata Gorontalo - GenPI.co
Budi Sidiki, Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo saat memimpin diskusi pariwisata. (Foto: Rosyid Azhar)

Diskusi Tematik Pariwisata dengan tema 'Siapa Melakukan Apa untuk Pariwisata Gorontalo' yang mendunia digelar di Kota Gorontalo. Kegiatan ini digagas oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Gorontalo dengan melibatkan pemangku kepentingan pariwisata.

Persoalan pariwisata dari hulu sampai hilir dibedah dengan melibatkan kemangku kepentingan seperti Asita, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia, pemandu wisata, pengelola obyek wisata, dinas terkait dan media.

"Kami menelusuri masalah apa  yang dihadapi pariwisata di Gorontalo dan mencari solusi bersama," kata Budi Sidiki, Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo, Sabtu (9/3/2019).

Baca juga: Gorontalo Terapkan Border Tourism Strategy

Sejumlah isu mengemuka seperti masalah infrastruktut dan fasilitas di taman laut Olele, ketersediaan informasi di lokasi wisata, komunikasi promosi, perilaku pengelola transportasi di Pelabuhan Feri hingga nasib desa wisata Torosiaje di Kabupaten Pohuwato.

"Banyak sopir di Pelabuhan Feri yang menawarkan jasa ke wisatawan yang baru turun dari Togean, mereka langsung ke Tomohon atau Manado. Mengapa tidak menawarkan wisata Gorontalo dulu?," ungkap Mukmin Badu, pengelola Herry and Mimin Homestay.

Gorontalo memiliki banyak destinasi wisata yang bisa ditawarkan ke beragam wisatawan sesuai dengan permintaan pasar wisata.

"Wisatawan Tiongkok menyukai laut dan shopping, sementara wisatawan eropa menyukai alam dan budaya," kata Marten Chandra, Ketua Asita Gorontalo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya