#14 Airlines-Airports-Authorites

#14 Airlines-Airports-Authorites - GenPI.co
Ilustrasi pesawat terbang

Berdasarkan data dari Airport Intelligence Services/IATA, tahun ini seat capacity penerbangan internasional kita mencapai 19,5 juta. Jumlah seat sebanyak itu rupanya hanya efektif untuk mendatangkan wisman sebanyak 12 juta. Nah, kalau di tahun 2019 kita punya target mendatangkan 20 juta wisman, maka setidaknya kita harus menyediakan 30 juta seat penerbangan internasional. Artinya, selama tiga tahun ke depan kita harus menambah 10,5 juta seat lagi. 

Perhitungan rincinya bisa dilihat pada bagan di bawah ini (lihat perhitungan di sisi kiri). Seperti kita tahu target wisman tahun 2016 adalah 12 juta, dimana yang masuk melalui udara sekitar 75% atau 9 juta wisman. Seluruh seat penerbangan internasional sekitar 40%-nya digunakan oleh wisnus (WNI), jadi jumlahnya sekitar 6,4 juta. Kalau ditotal, maka jumlah seat yang kita perlukan adalah 9 + 6,4 = 15,4 juta.

Nah, kalau rata-rata seat load factor sebesar 80% dan seat capacity penerbangan internasional kita 19,5 juta, maka kita dapatkan seat yang tersedia sebesar 19,5 X 80% = 15,5 juta. Jadi tahun ini kita beruntung karena seat demand dan supply masih berimbang: seat yang diperlukan 15,4 juta dan seat yang tersedia 15,5 juta. 

Pertayaannya, bagaimana untuk tahun-tahun berikutnya hingga 2019?

Coba kita hitung lagi (lihat perhitungan sisi kanan). Tahun 2019 kita menargetkan wisman sebanyak 20 juta, dimana yang masuk lewat udara sebanyak 75% atau 15 juta. Dengan perbandingan 40% : 60% (32:68) karena pertumbuhan wisman lebih cepat, maka jumlah wisnusnya (WNI) sebanyak 7 juta. Dengan demikian maka total jumlah seat yang kita perlukan sebanyak 15 + 7 = 22 juta.

Dari perhitungan ini terungkap defisit penyediaan seat hingga tahun 2019. Rinciannya: di tahun 2017 kita defisit 4 juta seat; 2018 defisit 3,5 juta; 2019 defisit 3 juta. Ditotal jendral selama 2017-2019 kita akan defisit 10,5 juta seat. (*)

Pertanyaan besarnya kemudian adalah, bagaimana jika defisit jumlah seat penerbangan internasional itu tidak bisa kita tutup? 

So pasti angka 20 juta yang terus kita dengung-dengungkan itu hanya omong kosong belaka. Dari perhitungan sederhana di atas terlihat bahwa masalah besar kita adalah di akses. Atraksi sudah tak perlu ditanya lagi kita punya natural dan cultural resources terbaik di dunia. Dari sisi amenitas kita cukup lumayan. Tapi di akses, kita punya masalah besar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya