Sampah Menumpuk, 26 Kapal Pesiar Batal Bersandar di Lombok

Sampah Menumpuk, 26 Kapal Pesiar Batal Bersandar di Lombok - GenPI.co
(Foto: Istimewa)

Persoalan sampah masih menjadi tugas Pemprov Nusa Tenggara Barat, terlebih pasca tragedi gempa tahun lalu. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah pembatalan 26 kapal pesiar yang membawa sekumlah wisatawan ke pulau Lombok karena alasan sampah di destinasi wisata.

Hal ini dibenarkan General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Lembar, Erry Ardiyanto yang menyatakan sudah tiga dari 26 kapal pesiar yang membatalkan. 

"Alasan utama adalah proses pemulihan setelah gempa dan masalah sampah," ujarnya usai acara Ekspedisi Laskar Nusa 2019 di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Senin (11/3) dikutip Antara.

Erry mengkonfirmasi pembatalan kunjungan tiga kapal pesiar tersebut diterima dari pihak agen kapal pesiar di Singapura. Masing-masing kapal pesiar rencananya mengangkut 1500 hingga 2.000 wisatawan asing dari berbagai negara.

Terkait hal ini, ia mengatakan PT Pelindo Cabang Lembar sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Dinas Pariwisata, dan tokoh-tokoh di NTB, khususnya yang berkaitan dengan dunia pariwisata.

"Upaya tersebut kami lakukan supaya ada kesadaran masyarakat untuk peduli dan mau menjaga lingkungan, baik untuk diri sendiri maupun tingkatan lebih luas nantinya," ucap Erry.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) NTB, Dewantoro Umbu Joka, mengakui bahwa persoalan sampah dan toilet di destinasi wisata di Lombok perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah setelah gempa.

"Sampah menjadi perhatian itu benar. Jadi sebenarnya perlu pembenahan oleh pemerintah kabupaten/kota selaku pemilik destinasi wisata," ucapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya