Lubang Biopori, Pengendali Banjir di Obyek Wisata

Lubang Biopori, Pengendali Banjir di Obyek Wisata - GenPI.co
Taman wisata, sekolah, perkantoran hingga halaman rumah cocok dibuatkan biopori untuk pengendalian banjir.

Biopori adalah lubang resapan air di dalam tanah yang dibuat  secara vertikal. Lubang ini menjadi penampungan  sampah organik yang menjadi makanan makhluk di dalam tanah. 

Makhluk tanah inilah yang kemudian membuat lubang-lubang kecil di sekitar sehingga menjadikan biopori memiliki daya resap air yang tinggi.

"Taman, tempat selfie, atau lokasi obyek wisata harus menggunakan biopori agar tidak tergenang air saat hujan," kata  Doah Nushanty Moo, Kepala Seksi Pengendalian Dampak Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo, Kamis (14/3).

Meskipun usai diguyur hujan lebat, tempat wisata tetap nyaman untuk dikunjungi tanpa takut becek.

Diah Nurshanty Moo menjelaskan, cara membuat lubang biopori saat ini sederhana. Cukup menggunakan bor yang didesain secara khusus. Jaraknya kanan kiri samping 1 meter, di bagian atas dimasukkan pipa plastik agar tidak longsor.  Jika di taman yang ada rumputnya bisa dikamuflase dengan rumput setelah bagian atasnya ditutup dengan penutup pipa yang terdapat lubang-lubang kecil.

"Biopori ini cara efektif mencegah banjir, juga digunakan sebagai tempat pembuangan sampah organik," ujar Diah Nurshanty Moo.

Lubang biopori yang berisi sampah organik ini juga menyuburkan tanaman. Sampah ini bisa dipanen setelah mengalami pengomposan. Kompos ini dapat dimanfaatkan sebagai media tanam di kawasan obyek wisata.

Di bagian yang kurang subur pun dapat dibuat lubang biopori. Cara ini  akan mengundang makhluk dalam tanah untuk memyuburkan di lokasi biopori.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya