Gawai Dayak Suguhkan Solidaritas Sosial

Gawai Dayak Suguhkan Solidaritas Sosial - GenPI.co
Gawai Dayak 2018 (Foto: GenPI Kalbar)

Kawasan Rumah Radakng di Jl. Sultan Abdurahman, Pontianak dipenuhi orang. Ramai banget, guys. Ada acara syukuran di situ. Orang-orang berkumpul untuk mengungkapkan rasa gembira atas melimpah setahun sebelumnya. Bukan hanya peserta acara yang memenuhi rumah adat khas Dayak itu. Ada juga para wisatawan. Membaur dengan peserta, mereka ikut larut dalam kegembiaran.

Acara syukuran itu adalah bagian dari event Gawai Dayak ke-33. Kota Pontianak memang sedang ramai-ramainya saat ini. Wajar saja, penyelenggaraan Gawai Adat selalu menyedot perhatian para wisatawan. Pada penyelenggaraan kali ini, diperkirakan ada belasan ribu wisatawan domestik maupun mancanegara yang memenuhi Kota katulistiwa itu.

“Event ini luar biasa. Jumlah wisman yang berkunjung sekitar 1.000 orang. Untuk jumlah wisnus lebih besar lagi, hingga belasan ribu. Banyak sekali. Semua membaur tanpa sekat menjadi satu. Pokoknya luar biasa sekali. Event ini bisa menyatukan beragam latar suku dan bangsa di dunia ini,” ujar Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Sanggau F Meron.

Kadis itu nggak asal ngomong. Event ini menarik perhatian wisman dari beberapa negara. Ada Amerika Serikat, Belgia, Australia, Filipina, juga Malaysia. Total wisman yang bergabung berjumlah sekitar 1.000 orang. Wisatawan Serawak, Malaysia, jadi donatur terbesar dengan 600 nama. Australia yang tertarik berjumlah 24 nama, lalu ada tiga warga Amerika. 

Melalui Gawai Dayak Kita Tingkatkan Soliditas dan Solidaritas Sosial. Itu yang menjadi tema besar Gawai Dayak ke-33. Event dibuka dengan nuansa eksotis tarian Dayak Uud Danum dari Sintang. Mereka menonjolkan keindahan Kain Tenun Ikat Bumi Senetang khas Sintang.

“Semua menyatu dalam kemeriahan parade seni dan budaya. Tapi, event ini tetap menghormati Bulan Ramadan ini. Atas pertimbangan ini, event hanya digelar beberapa hari. Biasanya full seminggu. Namun, kondisi ini tidak mengurangi nilai dan kemeriahan Gawai Dayak ke-33 ini,” papar Meron.

Yang menarik, Ada duta budaya dari negeri lain yang turut beratraksi di Gawai Dayak ke-33. Duta tersebut berasal Australia yang menampilkan kebudayaan Suku Aborigin. Menyuguhkan tarian tradisional “Animal Spirit Dance”, para penampil yang berjumlah 6 orang ini mendapat tepuk tangan meriah dari penonton.

Gawai Dayak ke-33 ini diikuti oleh 53 peserta. Mereka berasal dari instansi pemerintah serta berbagai perusahaan yang ada di Kalimantan Barat. Sama seperti tahun sebelumnya, event ini pun menampilkan berbagai budaya Suku Dayak. Ada ritual, upacara tradisional, hingga beragam kompetensi ketrampilan. Kearifan lokal tersebut terangkum dalam 15 sub event. 

Berbagai keahlian Suku Dayak pun dipajang. Ada lomba memahat patung, melukis perisai, hingga menganyam manik-manik. Mereka juga mengenalkan berbagai busana Dayak, tattoo, sumpit, tarian, sastra lisan, beragam lagu, hingga kuliner khasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya