Karhutla Berkurang Banyak, Tetapi Harus Tetap Hati-Hati

Karhutla Berkurang Banyak, Tetapi Harus Tetap Hati-Hati - GenPI.co
Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Menko Polhukam Mahfud MD, dan Menteri KLHK Siti Nurbaya. Foto: Humas KLHK

Selain luas karhutla, transboundary haze juga menjadi indikator pemerintah dalam pengendalian karhutla.

Menurut Mahfud, pada 2020 tidak terjadi transboudary haze akibat asap karhutla.

“Lima tahun terakhir ini dunia internasional tidak mempersoalkan transboundary haze. Mudah-mudahan hal ini dapat lebih baik lagi,” kata Mahfud.

Dia menjelaskan, beberapa hal secara lebih teknis dalam pengendalian karhutla terus dikembangkan.

Misalnya, monitoring dan penyebarluasan keberadaan titik hotspot, patroli pencegahan karhutla (mandiri atau terpadu) serta perbaikan dan penataan ekosistem gambut dengan meningkatkan sistem pemantauan tinggi muka air tanah (TMAT).

Sementara itu, prospek iklim Indonesia sebagaimana disampaikan Deputi Klimatologi BMKG Herizal bahwa hingga semester pertama 2021, La Nina akan bertahan dengan intensitas moderat hingga melemah.

Pada semester kedua, La Nina diprediksi akan hilang. Sementara itu, sebagian wilayah Indonesia diprediksi memiliki curah hujan sedang hingga tinggi hingga Maret-April.

Meskipun demikian, ada beberapa wilayah yang perlu diwaspadai karena mengalami hujan intensitas rendah, seperti Provinsi Riau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya