Jadi Penghasil Robusta Terbesar, Brand Kopi Sumsel Malah Kurang Populer

Jadi Penghasil Robusta Terbesar, Brand Kopi Sumsel Malah Kurang Populer - GenPI.co
Brand Kopi Sumsel kalah populer dengan Kopi Lampung.

Untuk itu, Dewan Kopi Sumsel akan mengajak Asosiasi Coffee Spesial Indonesia (AKSI), komunitas-komunitas kopi, PT Persatuan Perdagangan Indonesia, perbankan dan pemerintah provinsi untuk membina para petani kopi.

Sementara  itu, Direktur Perdagangan Internasional PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Ahmad Yaniarsyah Hasan mengatakan,  tahun ini perusahaannya akan mengekspor kopi Sumsel sebanyak 500 ribu ton ke Taiwan, Tiongkok, Mesir dan beberapa negara Afrika.

"Setiap tahun kami ekspor kopi, namun hingga tahun 2018 belum pernah ekspor Kopi Sumsel, tahun ini kami akan coba," kata dia.

Kopi yang diekspor tentunya harus memenuhi standar kualitas mutu agar kompetitif dengan produk dari negara lain.

Pada 2019, PPI akan mengekspor Kopi Sumsel sebanyak 200 ton. Itu lantaran dalam beberapa pekan ke depan akan terjadi panen di sejumlah kabupaten.

Untuk mewujudkan keinginan ekspor ini, PPI akan lebih memunculkan brand "Kopi Sumsel" dibandingkan penamaan bersifat lokal seperti Kopi Semende, Kopi Pagaralam dan merek-merek kopi lainnya. Ide ini merujuk keberhasilan brand Kopi Kerinci Jambi, Kopi Gayo Aceh, atau Kopi Ciwidey

"Bisa saja diganti Kopi Sriwijaya, South Sumatra Coffee, atau lainnya supaya go internasional, ini perlu didiskusikan bersama agar tidak ada pihak yang merasa diberatkan," kata dia. (ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya