Ini Bukti Sampah Plastik Susah Hancur

Ini Bukti Sampah Plastik Susah Hancur - GenPI.co
Sebuah etalase pameran bungkus mie instan 19 tahun lalu. (Foto: Mia)

GenPi.co - Para aktifis lingkungan tak pernah berhenti untuk kampanye bahaya plastik. Faktanya, dari sejumlah sampah plastik hanya satu persen yang bisa daur ulang, sisanya berserakan di sekitar kita.

Sampah yang menyumbat selokan dan badan air akan menyebabkan bajir. Mikro dan nano plastik yang termakan hewan juga sangat berbahaya tak hanya kepada si hewannya, tapi juga terhadap manusia yang memakan hewan tersebut. Sedangkan sampah platik yang jatuh ke laut pun dapat merusak ekosistem laut. 

Faktanya banyak sekali paus terdampar, penyu yang kesakitan akibat tersumbat oleh sedotan hingga berkurangnya plankton. Semua itu karena plastik. 

Baca juga: Netizen: Cukup Bungkus Indomie yang Terombang-ambing, Tapi Cintamu Jangan

Beberapa waktu lalu, dunia sosial media digegerakan dengan penemuan sebuah bungkus mie instan dengan tulisan "Dirgahayu Indonesia 55 tahun" padahal sekarang Indonesia mau HUT ke 74 Tahun. 

Artinya, bungkus mie instan itu usianya 19 tahun terombang ambing di laut. Plastik tersbut ditemukan dalam keadaan untuh, hanya tulisan dan gambar pada bungkus tersebutlah yang pudar. 

"Banyak sekali pastik sekali pakai yang masih digunakan oleh masyarakat, bahka ada sekitar 93 juta sedotan yang terbuang dalam waktu sehari," ungkap Tiza Mafira, Direktur Executive Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Senin, (22/4).

Ini merupakan salah satu bukti bahwa plastik memang sulit untuk terurai dan kalaupun bisa hancur, akan memakan waktu yang sangat lama sekali. Untuk mengurangi rasa penasaran kamu, bungkus mie instan itu dipamerkan dalam sebuah pameran "Laut Kita".

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya