Aku Puasa Ramadan di Korsel, Rinduku Tertinggal di Cepu

Aku Puasa Ramadan di Korsel, Rinduku Tertinggal di Cepu - GenPI.co
Naufal Iqbal Sadewa. Foto: Dok pri for GenPI.co

Uniknya, lontong pendamping opor dibuat dengan menggunakan botol plastik air mineral.

Selama menjalani puasa di Korea Selatan, aku tak pernah sekali pun mendengar suara azan

Aku tentu rindu. Untuk mengatasi hal itu, aku pun memasang sebuah aplikasi azan di ponselku.

Aplikasi tersebut juga bermanfaat sebagai tanda bila azan Magrib sudah tiba.

Selain rindu azan, aku juga merasakan rindu kepada banyak hal yang ada di kampung halaman, Cepu.

Seperti judul novel Eka Kurniawan, "Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas", aku pun menyuarakan semua rinduku melalui video call.

Namun, aku rasa, tak ada rindu yang tuntas hanya melalui tatap dari video call.

Setidaknya, rindu sedikit terobati dan membuat senang hati.  Selain rindu, situasi yang paling berat saat berpuasa di negeri orang ialah menahan nafsu saat bekerja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya