GenPI.co 
Kedua, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun di bawah 1,5 persen untuk pertama kalinya dalam satu bulan terakhir.
Ketiga, kenaikan dari Japan Wholesale Price sebesar 4,9 persen YoY memberikan sinyal kenaikan terbesar dalam 13 tahun terakhir.
Kenaikan ini memberikan gambaran, biaya komoditas yang lebih tinggi dapat memberikan tekanan pada perusahaan di tengah progress pemulihan dari pandemi.
BACA JUGA: Pagi Ladies! Harap Sabar, Harga Emas Antam Turun Hari Kedua, Lo
“(Keempat), dari dalam negeri, rilis data penjualan ritel April yang lebih tinggi dari periode sebelumnya memberikan katalis positif bagi pergerakan IHSG hari ini,” kata Analis Saham Nico dalam risetnya yang diterima Kamis sore (10/6/2021).
Data ini sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar terhadap membaiknya daya beli masyarakat pada kuartal II/2021. Momentum Lebaran serta berbagai program stimulus dari pemerintah, menjadi penggerak pemulihan tersebut.
BACA JUGA: Bukan Kaleng-kaleng! Penthouse Mewah Dibayar Pakai Kripto, Lo
Meski, ujarnya, larangan mudik menjadi penghambat pada pemulihan sektor makanan serta minuman.
Seperti diketahui, penjualan ritel di Indonesia tumbuh positif pada April 2021, yang merupakan pertumbuhan positif pertama setelah terjadi kontraksi selama 16 bulan beruntun.
BACA JUGA: 3 Alasan Anak dan Cucu Waskita Karya Terbitkan Surat Utang
Bank Indonesia (BI) mengemukakan, Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2021 berada di 220,4. Naik 17,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
