Tarif Kontainer Naik 300%, Eksportir Mebel di Jogja Menjerit

Tarif Kontainer Naik 300%, Eksportir Mebel di Jogja Menjerit - GenPI.co
Presiden Jokowi berdialog dengan para sopir di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. FOTO: Antara

GenPI.co - Para eksportir di Yogyakarta menjerit lantaran harga kontainer dalam sebulan terakhir naik drastis. Barang produksi mereka mandeg di gudang penyimpanan dan gudamg pelabuhan akibat mereka tidak bisa mengirimkan barang ke luar negeri.

Wakil Ketua Umum Bidang Promosi dan Pemasaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) Himpunan Pengusaha Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki), Juju Ariyati mengatakan permintaan barang asal Yogyakarta mengalami lonjakan. Ada kenaikan sebesar 20% permintaan berbagai produk mebel dan kerajinan dari Indonesia.

Kendati demikian, salah satu kendala terbesar ekspor yang dilakukan oleh para pengusaha adalah minimnya kontainer untuk pengiriman barang ke negara para buyer. Space kontainer pengiriman barang sangat terbatas sehingga terjadi lonjakan biaya pengiriman.

BACA JUGA:  Produknya Dulu Ditolak, Kini Eksportir Lele, Omzetnya Rp 30 Juta!

"Mulai bulan lalu ada peningkatan 300 persen biaya pengiriman," ujar Juju Ariyanti seperti yang dilansir dari Ayoyogya.com, Kamis (10/6/2021).

Perempuan pemilik perusahaan di area Piyungan ini menuturkan saat ini semua eksportir yang berasal dari DIY mengalami hambatan pengiriman tersebut. Akibatnya para pengusaha mengalami kerugian yang cukup besar mengingat barang mereka menumpuk di gudang.

BACA JUGA:  Indonesia Ekspor Air Kelapa 22,5 Ton ke Vietnam

Biaya pemeliharaan barang-barang Mereka pun mengalami peningkatan sehingga modal yang awalnya mereka bisa putar ternyata justru stagnan. Sedangkan pemerintah yang selama ini mereka harapkan untuk mampu mengatasi persoalan mahalnya biaya pengiriman ternyata masih belum ada tindakan nyata untuk mengatasi tersebut.

Dengan kondisi seperti ini sebetulnya para pengusaha di Indonesia bisa menemukan para pembeli dari luar negeri yang benar-benar berkualitas. Menaikkan harga dari sisi pembeli memang menjadi satu solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. Karena ia melihat para pembeli yang berkualitas akan memberikan kelangsungan usaha mereka sehingga tetap akan membeli barang-barang dari Indonesia meskipun harus menanggung ongkos kirim yang lebih besar.

BACA JUGA:  Ekspor Menurun, Kerajinan Bebek di Klaten Andalkan Pasar Lokal

Namun untuk menaikkan harga dari sisi penjual sepertinya menjadi tidak mungkin. Sebenarnya saat ini adalah posisi yang tepat untuk mengejar nilai ekspor dari Tanah Air. Mengingat negara tetangga seperti Malaysia saat ini masih berkutat dengan kebijakan mereka dalam penanganan Covid 19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya