GenPI.co 
GenPI.co - Pola konsumsi yang berbeda selama Ramadan membuat pebisnis harus mengatur strategi yang tepat, terlebih perekonomian saat ini terhantam oleh pandemi virus corona.
Hutami Nadya, Data Analyst startup penyedia layanan kasir digital Moka, berbagi kiat bagi pebisnis makanan dan minuman untuk menyiapkan strategi selama Ramadan.
BACA JUGA: Bermodalkan Utang, Kini Khoiri Sukses Melatih 50 Peternak
Bisnis makanan sahur adalah peluang selama bulan Ramadan. Selama satu bulan, jam tersibuk di gerai makanan dan minuman terjadi menjelang sahur dan buka puasa. Pesanan biasanya ramai pukul 03.00-04.00 pagi dan 17.00-18.00.
Hutami, dalam konferensi pers virtual, dikutip Antara, Rabu (15/4/2020), mencatat pendapatan dari sahur menyumbang bisa mencapai 5 persen dari total pendapatan. Namun, jumlah penjual yang jadi partner Moka yang beroperasi di jam sahur baru segelintir.
"Ini potensi besar bagi para pebisnis untuk memanfaatkan momen sahur di bulan Ramadan," kata dia.
Konsumen cenderung menyukai makanan yang praktis untuk dimakan. Bisa berupa paket berisi karbohidrat dan protein, atau makanan familiar seperti ayam goreng dan burger.
Pebisnis sebaiknya memilih dengan seksama menu-menu favorit yang disukai konsumen untuk ditawarkan selama Ramadan. Sebab, makanan yang dijual biasanya tidak terlalu bervariasi.
Untuk urusan minuman, lima jenis yang paling banyak dipesan adalah teh, teh tarik, es kopi susu, air mineral, dan soda.
BACA JUGA: Merapi Mountain Half Moon 3: Tenda Lokal dengan Kenyamanan Ekstra
Tetapi jumlah transaksi pembelian minuman selama sahur termasuk rendah bila dibandingkan dengan makanan. Ini bisa berarti konsumen lebih memilih menyiapkan sendiri minuman di rumah. (ant)
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
