GenPI.co 
“Kemungkinan besar Bank Sentral Amerika (Fed) akan menurunkan suku bunga negatif. Dolar pasti akan melemah kalau bunga minus. Kalau suku bunga negatif, akan bagus utuk pasar, terutama mata uang rupiah,” ujar Ibrahim.
BACA JUGA: Karena Khawatir Harga Emas Kembali Mahal, Ada Apa Gerangan?
Belum lagi, stimulus AS yang akan membanjiri masyarakatnya untuk mengatasi dampak pandemi virus corona.
Ia memprediksi, akan terbuka kemungkinan arus modal asing akan mengalir ke negara yang menerapkan suku bunga relatif tinggi, antara lain China, India, dan Indonesia.
“Kalau bunga (Fed) negatif, kemungkinan besar rupiah ke Rp 14.700/USD. Untuk penutupan hari ini, kemungkinan IDR (di pasar spot) menguat ke Rp 14.870/USD,” prediksi Ibrahim.
Diketahui, Presiden AS Donald Trump pada Selasa (12/5/2020) kembali mendorong The Fed untuk mengadopsi suku bunga negatif, bahkan ketika beberapa anggota bank sentral mengatakan mereka tidak melihat perlunya suku bunga yang sekarang ini sudah mendekati nol untuk pindah ke wilayah negatif.
Sementara itu, 3 bank pada Rabu siang menjual dolar AS di kisaran Rp 14.920-Rp 15.060/USD.
Berikut Kurs IDR/USD di tiga bank pada Rabu, 13 Mei 2020:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
