Selalu Merugi Plus Dihantam Corona, Thai Airways Bangkrut

Selalu Merugi Plus Dihantam Corona, Thai Airways Bangkrut - GenPI.co
Thai Airways. (Foto: The Star)

GenPI.co - Pandemi virus corona juga melumpuhkan industri penerbangan. Salah satunya adalah maskapai penerbangan plat merah Thailand, Thai Airways Internasional. 
 
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (19/5) Perdana menteri Thailand mengatakan bahwa kabinet negara menyetujui rencana untuk merestrukturisasi keuangan maskapai itu  melalui pengadilan kebangkrutan. 
 
"Pemerintah telah meninjau semua dimensi, dan kami telah memutuskan untuk mengajukan petisi untuk restrukturisasi dan tidak membiarkan Thai Airways bangkrut. Maskapai akan terus beroperasi," ujar Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha mengatakan kepada wartawan pada sebuah konferensi pers.

BACA JUGA: China Belum Lepas dari COVID-19, Gelombang ke-2 Lebih Ngeri
 
Meski begitu, Thai Airways dikabarkan  telah berada dalam masalah bahkan sebelum pecahnya  pandemi COVID-19. Hal tersebut karena persaingan yang ketat dari maskapai penerbangan murah dan biaya yang membengkak.
 
Maskapai  itu membukukan kerugian setiap tahun sejak  2012, kecuali pada 2016. Pada 2019,  kerugian USD 377,3 juta.

"Thai Airways akan dilindungi oleh pengadilan.  Dan seorang profesional akan ditunjuk untuk mengawasi restrukturisasi," kata Prayut seraya menambahkan para pekerja maskapai akan terus memiliki pekerjaan.
 
Pihak Thai Airways mengatakan rencana itu akan dilaksanakan melalui Pengadilan Kepailitan Pusat. Sementatra itu kegiatan perusahaan beroperasi seperti biasa ketika restrukturisasi berlangsung.

"Thai Airways tidak akan dibubarkan atau dibubarkan atau dinyatakan bangkrut," kata pejabat presiden Thai Airways Chakkrit Parapuntakul dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA: Bursa 19 Mei: Vaksin Corona Buat IHSG Moncer, Cari Tahu Saham Top

Operasi, termasuk transportasi penumpang dan kargo, akan terus berjalan paralel dengan rencana tersebut, katanya.

Beberapa maskapai internasional terus rontok selama merebaknya pandemi ini.  Kolombia Avianca Holdings dan Virgin Australia Holdings juga telah mengajukan perlindungan kebangkrutan sejak pandemi itu terjadi.(*)

Video seru hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya