"Para penjahit melanjutkan pekerjaan di kampungnya di Sumedang. Jadi sistemnya bahan baku dan gambar dikirim ke Sumedang selesai pekerjaan jahit kirim balik ke Jakarta," katanya.
Memanfaatkan media sosial
Hannie sedianya mengikuti event Femme Makassar yang kemudian ditundah lantaran COVID-19. Ia bercerita telah menyiapkan banyak stok dress dan hijab untuk gelaran tersebut.
Lantas bagaimana caranya menjual pakaian tersebut tanpa perlu memberi diskon terlalu besar? Jawabannya adalah media sosial.
"Saya fokus di Instagram dari video-video kaum milenial di Tiktok. Saya membuat video review produk koleksi di IG story dan di Feed IG Anemone (brand kami) dan responnya positif karena langsung mendekatkan designer dan customernya," tambahnya.
BACA JUGA: Jajanan Baru Guys, Roti Khas Khasmere Supernikmat! Ayo Merapat!
Peka terhadap situasi
Kala masker menjadi langkah di awal-awal pandemi, Hannie menemukan celah. Dari situ timbul ide membuat masker yang sesuai dengan gaya desain yang cocok dengan produk jualan sebelumnya. Kemudian dicocokan dengan motif hijab dan dress
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News