Harga Emas Diramal Tembus Rp 4,5 Juta/gram, Berkah atau Musibah?

Harga Emas Diramal Tembus Rp 4,5 Juta/gram, Berkah atau Musibah? - GenPI.co
Ilustrasi: tomorrow makers

GenPI.co - Pandemi virus corona yang hampir menjangkiti 10 juta orang di dunia membuat harga emas naik tak terkendali. Ramalan terbaru, harganya bisa mencapai USD 10.000/oz atau sekitar Rp 4,5 juta/gram. Berkah atau musibah?

Berdasarkan data yang dirilis Reuters, hingga Sabtu pagi (27/6/2020), jumlah penduduk dunia yang terjangkit virus corona mencapai 9,68 juta orang. Sebanyak 490.118 orang meninggal dunia dan 4,86 juta dinyatakan sembuh. 

BACA JUGA: Kirain Biasa, Nggak Tahunya Mereka Zodiak Paling Manis Sedunia

Dunia ekonomi ikut berguncang. Analis langsung meramal kenaikan harga emas. Ada yang memprediksi emas akan mencapai US$ 2.000/troy ons, hingga yang paling tinggi US$ 4.000/troy ons dalam jangka panjang. Yang paling ekstrim, emas dunia dirmal tembus USD 10.000/oz. 

“The Fed melakukan aksi pembelian aset uang masif akibat situasi yang disebabkan virus corona, oleh karena itu harga ekuilibrium emas juga naik dengan sepadan. Harga emas yang seimbang dengan balance sheet The Fed kini sangat tinggi,” tutur Dan Olivier, pendiri Myrmikan Capital.

Myrmikan Capital merupakan perusahaan pengelola dana yang berbasis di New York. Perusahannya fokus pada riset emas (Myrmikan Research) dan pengelola dana Myrmikan Gold Fund.

BACA JUGA: Zodiaknya Bisa Baca Masa Depan, Google Kalah dari Mereka

Hitungan kasarnya ada. Dan semua mengacu pada aturan pasar. Satu troy ons setara dengan 31,1 gram dengan besaran USD 10.000 per troy ons. Nilai itu dikonversi dengan membagi angka di atas dengan 31,1 gram. Hasilnya USD 321,54 per gram. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya