Kain perca tersebut diolah lagi menjadi sehelai kain melalui teknik patchwarok sehingga menghasilkan bentuk kain yang baru untuk membuat busana tanpa membuang sisa-sisa kain tersebut.
Pengolahan sisa kain yang didapat berasal dari para penjaja kain batik bekas yang kehidupannya sehari hari adalah pengayuh becak.
Keluarganya yang memang mengandalkan penghasilan dari kain perca tersebut sebagai kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Dan tujuannya adalah merangkul pedagang kain perca sebagai kepedulian terhadap keberlangsungan hidup ekonomi dan pemberdayaan manusia secara luas
Konsep desain yakni Simple, Elegant, Full Color & Earth tone, Handmade Batik (Tulis dan Cap).
Mengolah sisa bahan batik menjadi detail menggunakan tekhnik patchwork, layering dan drapping. Menggunakan detil handmade bordir
Stylenya Casual, Elegant, dan Sporty dengan warna Full Color & Earth tone, Brown, Yellow, Green, Black, Red, Orange.
BACA JUGA: Bantu Pedagang Batik, Lia Mustafa Persembahkan Koleksi Homedress
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News