Terpukul Pandemi, Nasib Industri Batik di Ambang Bangkrut

Terpukul Pandemi, Nasib Industri Batik di Ambang Bangkrut - GenPI.co
Ilustrasi perajin batik. Foto: info batik

GenPI.co - Perayaan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober, semestinya menjadi momen panen bagi para pengusaha kecil dan pembatik daerah.

Namun, semenjak pandemi covid-19 hampir semua industri tekstil, termasuk batik ikut terpukul. 

BACA JUGAPemberdayaan Perempuan di Rusun Marunda Lewat Batik Betawi

Ketua Umum Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) Komarudin Kudiya menyebut, pada bulan April setidaknya telah terjadi pengurangan 2,1 juta pekerja di industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

“Yang paling terdampak adalah usaha kecil dan menengah (UKM), atau industri akar rumput. Sejauh ini, sudah ada 50% pengusaha kecil batik yang gulung tikar," ungkap Komar saat konferensi pers virtual bersama Google, Kamis (1/10/2020).

Situasi sulit ini tak pelak mempengarungi hasil penjualan batik di level mikro.

Menurut dia, selama pandemi banyak konsumen loyal, baik grosir maupun eceran tidak minat membeli. Sehingga usaha batik pun tidak berjalan.

"Para pengusaha mencatat penjualan bahkan turun sampai 30%," ucapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya