Bitcoin Berdarah-darah, Ada Apa?

Bitcoin Berdarah-darah, Ada Apa? - GenPI.co
Harga Bitcoin terus merosot. (Foto: Antara)

Token OMC dari jaringan Omicron naik hampir 1000% dalam waktu singkat karena banyak investor yang FOMO dan membelinya.

Ada juga berita dari The Fed yang mengumumkan akan mempercepat tapering untuk menekan angka inflasi di Amerika Serikat.

Setelah pidato itu diumumkan, Bitcoin alami penurunan drastis karena banyak investor yang memilih pergi dari jaringan.

BACA JUGA:  Kripto Cardano Cetak Rekor, Tetapi Harganya Tekor

Analis influencer crypto populer, Nicholas Merten, memberi tahu 485.000 subscribernya di YouTube, bahwa Bitcoin akan meroket dan keluar dengan harga memukau pada akhir Januari atau awal Februari.

Menurutnya, Bitcoin berpotensi mematahkan konsep expanding cycle, yang merupakan gagasan bahwa setiap pasar bull menjadi sedikit lebih lambat untuk alami kenaikan harga selanjutnya.

BACA JUGA:  Koin Kripto Receh Meroket, Trader Kaya Mendadak

“Saya percaya Bitcoin akan keluar dari konsep itu dengan harga menembus USD 200.000. Tapi itu masih sebuah narasi yang sangat optimis di sini," katanya.

Merten juga menjelaskan, jika harga Bitcoin berkemungkinan juga untuk alami puncak harga pada maret 2022 sekitar USD 100.000 terlebih dulu, jika diamati dari grafik Logarithmic Growth Curves.

BACA JUGA:  Koin Kripto Hari Ini, MATIC dan SOL Perkasa

Namun, kapan pastinya aset kripto Bitcoin tersebut bisa menembus harga US 100.000, hanya waktu yang bisa menjawab. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya